Langsung ke konten utama

PARADOKS SEBUAH NEGARA YANG KAYA RAYA(kemana perginya kekayaan kami)

PARADOKS SEBUAH NEGARA YANG KAYA RAYA
(kemana perginya kekayaan kami)

Afrika adalah negara dengan kekayaan emas dan berlian yang luar biasa, namun orang-orang afrika kulit hitam tetap hidup dalam kemiskinan yang begitu menyedihkan sementara warga afrika yang berkulit putih tetap kaya secara permanen dan semakin kaya. Lalu kemana perginya semua emas dan berlian itu ?

Papua wilayah timur Indonesia adalah pulau dengan gunungnya bertaburan dengan emas, namun orang-orang papua yang berkulit hitam dan keriting itu tetap saja miskin sampai sekarang. Lalu kemana perginya semua emas berton-ton itu ?

Hampir sebagian besar negara-negara Afrika dan Asia pernah dijajah dan dirampok kekayaan alamnya. Indonesia pernah di jajah oleh VOC dan belanda. Lalu berapa banyak kekayaan alam yang dikeruk dari bumi nusantara yang disebut oleh Plato sebagai atlantik yang hilang itu ? 
selama periode 1878-1941 (63 tahun) saja, belanda mengambil keuntungan dari menjajah Indonesia adalah sebesar 54 miliar gulden atau Rp. 5.174 triliun sampai dengan Rp. 66.599 triliun (center for Southeast Asian Studies Chulalongkorn University,2012).
bandingkan dengan utang Indonesia yang saat ini baru mencapai 7000 triliun.

Lalu siapa kelompok manusia serakah yang mendatangi semua tempat-tempat dimana kekayaan alam berada dan kemudian merampoknya ?

Dunia tempat manusia berdiam ini, tidak pernah lepas dari kelaparan. Pada sekitar tahun 80-an kita menyaksikan kelaparan terjadi di Etiopia, di perkirakan ratusan ribu hingga jutaan orang meninggal dunia. kelaparan terus terjadi di berbagai tempat di belahan dunia ini bahkan di Negara-Negara yang tanahnya subur. 

Lalu mengapa terus terjadi kelaparan ? 
selama ini media barat selalu mengatakan bahwa over population atau kelebihan penduduk dan kelangkaan pangan sebagai penyebab terjadinya kelaparan. Benarkah asumsi itu ? 
Allah SWT mengatakan setiap yang bernyawa telah di jamin rezekinya (QS HUD ayat 6).
jadi kelaparan tidak ada hubungannya dengan kelebihan penduduk. Kelaparan karena kelangkaan pangan ini bukan karena bumi tidak mampu lagi menyediakan makanan. menurut Professor Roger Revelle dari Harvard, dunia ini masih mampu memberi makan 40 s/d 50 milyar penduduk bumi.

Bahwa penyebab utama kelaparan adalah kemiskinan, akibat ketimpangan sosial dan ekonomi, dan ini adalah sistem yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang ingin mendominasi kekayaan. Siapakah mereka itu ?

INDONESIA ADALAH SEBUAH KISAH BESAR YANG INGIN DICERITAKAN. 
Indonesia adalah negeri yang kaya dengan tanah yang subur, air melimpah, dan banyak tenaga kerja sehingga dengan mudah sebenarnya dapat menjadi negara swasembada dalam pangan, tetapi mengapa sampai saat ini kita terus mengimpor beras, dan rakyat kadang masih antri untuk membeli beras murah, apa yang terjadi ?

Dulu 90% penduduk tinggal di pedesaan sebagai petani. Namun saat ini tanah-tanah milik petani telah berpindah tangan jadi milik orang-orang kaya, dan orang-orang kaya yang membeli banyak tanah termasuk pusat pertanian malah kemudian menelantarkannya.  para petani di perkampungan yang tidak punya tanah lagi maka Sebagian merantau ke kota menjadi buruh. Mereka tetap menjadi miskin.

Sampai saat ini orang-orang kaya masih terus berbaris di kantor agraria untuk membeli tanah yang terpaksa di jual oleh petani-petani kecil karena kebutuhan mereka untuk membiayai Pendidikan anak-anaknya, maka jangan heran 72% tanah di Indonesia sudah di kuasai oleh orang-orang kaya yang jumlahnya hanya 1%, artinya 72% tanah di kuasai sekitar 2,5 juta orang saja dan mayoritas dari mereka itu adalah warga negara keturunan tionghoa.

Negeri Indonesia yang subur serta memiliki curah hujan tinggi dan banyak sumber daya manusia ini, setiap tahunnya harus menganggarkan dana sebesar 50 trilyun rupiah untuk mengimpor kedelai, gandum, daging sapi, susu, gula,  bahkan garam. Indonesia, negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, negara yang seharusnya kaya garam, justru per tahunnya mengimpor garam senilai 900 milyar rupiah.

Mengapa ini bisa terjadi ?
Karena elit pemerintahan Negara atas nama investasi memberikan karpet merah kepada kartel elit global untuk menguasai Negara ini. Mereka telah melakukan pengkhianatan dari cita-cita luhur pendiri bangsa ini yang telah berjuang dengan darah dan air mata.   

Para pendiri bangsa telah Menyusun konstitusi agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia, namun generasi elit yang lahir sesudah mereka justru mengingkari konstitusi itu. Kekayaan alam yang seharusnya dikelola oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat malah justru diserahkan kepada imperium global untuk merampok seluruh kekayaan alam bangsa ini. Mereka berpesta diatas kemiskinan rakyat lokal yang anak-anaknya masih banyak yang kekurangan gizi. Tidak ada lagi hutan yang masih utuh. Seluruh kekayaan bangsa ini sudah ditebang dan ditambang habis. 

Wilayah Indonesia yang kaya sumber daya alam  itu sudah diambil habis oleh imperialis Barat, dan oleh “elit” lokal mereka sendiri yang korup dan berkhianat.

Rakyat yang menyaksikan penjarahan kekayaan alam secara besar-besaran itu hanya bisa diam karena telah dicuci otaknya bahwa semua dilakukan untuk membuka investasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi walau faktanya mereka tetap menjadi miskin. 
Mayoritas rakyat sudah tidak berdaya, mereka tidak bisa lagi mencerna berita dengan baik. Mesin propaganda media telah bekerja sangat baik untuk mencuci otak mayoritas rakyatnya sehingga mereka semua tidak bisa lagi berpikir.

Rakyat tidak dipedulikan lagi, mereka hanya dibutuhkan pada saat pemilu.
Tidak ada satu pun partai politik yang pro rakyat atau yang anti-imperialis, lembaga-lembaga agama diam dan tidak berani mengatakan kebenaran karena uang datang menutup mulut mereka.

Ada yang mengatakan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan milenial atau generasi mudanya. Lalu bagaimana generasi muda Indonesia saat ini ?
Mayoritas generasi muda sekarang sudah dicuci otaknya dengan media-media sosial dan internet, generasi tiktok dengan kapasitas intelektual yang menyedihkan. mereka adalah penikmat musik pop dan film-film Hollywood dan mangkal di kedai-kedai kopi-susu dari Starbucks dan asyik membahas bagaimana cara cepat menjadi kaya.

Lalu masih adakah generasi anak-anak muda yang punya visi seperti soekarno, Malcom X dan Hugo Chaves yang mereka membenci imprealisme dan kolonialisme, yang punya mimpi besar, yang punya semangat revolusioner dan memberontak untuk membebaskan negaranya dari penindasan politik dan ekonomi ?
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah satu-satunya lembaga negara yang diberikan wewenang oleh Undang-undang untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (pasal 23E ayat (1) UUD 1945). BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah pusat, pemerintah Daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan layanan Umum, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. (Pasal 6 ayat (1) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pelaksanaan pemeriksaan BPK, dilakukan berdasarkan Undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (pasal 6 ayat (2) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan ,pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan keuang...

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Jaksa pada Kejaksaan Tinggi Sulsel Pemerintah Jokowi-JK untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen sesuai dengan janjinya, berencana   membelanjakan 5000 triliun lebih selama lima tahun untuk infrastruktur. Dengan proyek-proyek infrastruktur, biaya logistik nasional dapat lebih rendah, lapangan kerja yang tersedia dapat mengurangi pengangguran, volume BBM bisa ditekan. Proyek infrastruktur ini tersebar di berbagai Kementerian dan di Pemerintah Daerah. masalah utama yang dihadapi ada dua yaitu pembebasan tanah dan masalah hukum. Pembebasan tanah akan diupayakan dengan mengundang partisipasi masyarakat. Namun masalah hukum, khususnya kekhawatiran Pimpinan Proyek (Pimpro) untuk mengambil keputusan, akan membuat seluruh proyek itu akan berjalan lambat. Keterlambatan proyek akan membuat konsekuensi besar ke eskalasi biaya, kualitas pekerjaan dan pelayanan publik. Presiden Jokowi dan JK i...