Langsung ke konten utama

KELOMPOK PENGUASA DUNIA

KELOMPOK PENGUASA DUNIA

Konon di dunia saat ini ada 1% golongan elit, orang-orang terkaya sedunia yang mengendalikan 99% penduduk bumi lainnya. Mereka sering disebut dengan julukan elit global. Disebut elit karena dari segi jumlah mereka ini sedikit dan mengapa global karena lingkup kekuasaan mereka transnasional. Daya cengkram mereka lintas negara. 

Mereka sering juga disebut dengan komplotan rahasia. Biasanya orang atau kelompok yang mencoba mengungkap jati diri kelompok rahasia ini akan dicap (dilabeli) sebagai penganut teori konspirasi. 

Elit global ini walaupun tempat tinggal mereka berjauhan bahkan berbeda negara tapi mereka ini saling terhubung lintas negara  karena kesamaan kepentingan.

Elit global ini bisa mengendalikan banyak pemerintahan dunia karena mereka berkolaborasi dengan elit-elit lokal dinegara tersebut yang tidak mencintai negara dan rakyatnya. Elit global ini terdiri dari tokoh elit perbankan, Perusahaan multinasional, militer, pemerintah, NGO, tokoh agama, dan akademisi. mereka saling berinteraksi, saling memperkaya diri, saling melindungi harta masing-masing. Mereka dapat mempengaruhi politik, ekonomi, sosial dan budaya negara di dunia yang menjadi target untuk dikuasai. Mereka juga mengendalikan keamanan, ideologi (kapitalisme, liberalisme, sosialisme, komunisme dan bahkan demokrasi), media dan kebijakan banyak negara di dunia.

Sebagaimana sebuah kelompok, maka elit global ini juga memiliki pembagian tugas. Ada yang bertindak menjadi  pemodal, pengelola modal, fasilitator, pelindung, dan ideolog. Mereka umumnya hanya menikah dengan sesama mereka yang kaya untuk mempertahankan kekayaan mereka. Mereka hanya berbisnis dan berinvestasi di kalangan mereka sendiri demi mengamankan kekayaan mereka. uangnya supaya hanya berputar dikalangan mereka saja.

Investasi mereka adalah pada bisnis jual beli senjata, bahan bakar minyak, tembakau, lahan pertanian, vaksin, pestisida, fast food, kapal pesiar, resort hingga tenaga nuklir. Bagi rakyat kecil perang adalah nyawa, bagi elit global perang adalah alat investasi

Elit global ini tidak hanya mengumpulkan kekayaan tapi juga merusak bumi. Mulai dari penambangan yang merusak alam, pabrik-pabrik yang mencemari lingkungan, udara air dan Sungai tapi juga investasi pada sektor hiburan yang melalaikan, merusak moral, hingga makanan yang merusak tubuh.

Untuk memaksimalkan keuntungan mereka mengatur suap kepada aparat, hingga memanipulasi harga-harga komoditas. Bayangkan Ketika uang sekolah yang harus anda bayarkan tiba-tiba melonjak, cicilan mobil dan rumah mendadak mahal, maka itu adalah bagian dari pekerjaan mereka yang ingin mengeruk keuntungan. tidak peduli Nasib manusia lain.

Ada diantara mereka di organisasi-organisasi dunia seperti IMF, world bank, WTO, federal reserve. Kepala pemerintahan suatu negara yang enggan tunduk kepada agenda elit global ini akan ditarget untuk dikudeta dan diganti dengan kepala negara yang mau yang tunduk pada elit global sebagaimana yang pernah terjadi pada John F Kennedi di AS, Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto di Indonesia, Moammar khaddafi di Libya, Saddam Husein di Irak dan Donald Trump di Amerika serikat. Sebaliknya mereka dengan mudah dapat mendudukkan orang menjadi petinggi suatu negara melalui mesin organisasi mereka yang bekerja dengan efektif dengan mengatur lobi-lobi politik dan memoles citra calon yang diusungnya yang tentunya siap menjadi boneka.

Di kalangan elit global, Elit tertinggi mereka justru tidak tercatat sebagai orang terkaya di dunia, mereka lebih banyak di belakang layar namun mereka lah yang menentukan dunia ini mau dibawa ke mana dan mau dibuat seperti apa.

Forum-forum tempat pertemuan mereka adalah mulai dari IMF, G20, G7, WTO, world economic forum (WEF), Bilderberg group, dan dari forum-forum itu lahirlah  isu kebijakan berbagai bidang mulai dari militer, intelijen, ideologi dan tentu saja ekonomi.
Untuk menyebarkan propagandanya ke seluruh dunia maka mereka menguasai dan mengendalikan hampir sebagian besar media-media mainstream di seluruh di dunia. 
mereka menyeleksi berita, mana yang harus dikonsumsi oleh rakyat dunia dan mana yang tidak boleh di ketahui oleh penduduk dunia. kebohongan, kelicikan, dan penipuan adalah cara mereka untuk menguasai dunia. 

Bagaimana elit global ini bekerja

Dalam bukunya Confessions of an Economoc Hit Man, yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul, pengakuan bandit ekonomi dunia,  john perkins, mantan konsultan elit global ini menuturkan pengalamannya …. Para antek globalis yang terdiri dari konsultan, ahli statistik dan pakar lainnya itu diutus kesuatu negara yang menjadi target untuk menemui pemimpin tertinggi negara tersebut dan kemudian membujuk dengan laporan-laporan palsu baik positif maupun negatif. Lalu presiden negara itu dijanjikan negaranya akan Makmur, ekonominya meroket dengan syarat mengikuti resep mereka, atau sebaliknya diancam “tahun depan akan ada resesi besar, ikuti saran mereka. 
Padahal pada akhirnya resep dan saran itu justru menjerumuskan negara yang bersangkutan karena ujungnya mereka disuruh berutang dengan bunga yang menjerumuskan. Begitulah yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. 

Jadi intinya elit global ini bekerja dengan menciptakan masalah, krisis dan kemudian sesudah itu mereka datang dengan solusi. Dulu mereka menghancurkan Libya dan Irak dengan mempersenjatai pemberontak yang menjadi proxy mereka untuk menjatuhkan pemimpin negara-negara tersebut tapi setelah pemimpin negara tersebut jatuh dan Libya serta Irak hancur mereka kemudian datang seolah-olah memberikan bantuan dengan membangun insrastruktur yang hancur padahal semuanya dibiayai dengan hutang dari negara yang bersangkutan. Mereka juga yang menguasai kekayaan sumber daya alam negara tersebut.

Inilah mengapa di dunia ini banyak orang miskin, banyak negara yang rakyatnya tetap hidup dalam kemiskinan dan penderitaan ?

Apakah karena rakyat tersebut malas, kurang cerdas, kurang Ikhlas atau ada yang keliru dalam pola pikir mereka. Tidak !

Tapi karena ada sebuah sistem yang sengaja diciptakan oleh kelompok elit global dimana yang kaya tetap kaya sementara  mayoritas rakyat sengaja dimiskinkan supaya gampang diperbudak.

Elit global itu bukan negara tapi aktor non negara (non state actors) yang mereka itu adalah pemilik korporasi-korporasi besar yang dengan kekayaannya mereka mengatur siapa saja yang akan menjabat sebagai pemimpin pemerintahan suatu negara. Sejarah mereka Panjang. Merekalah yang dulunya mengatur kolonialisme dan imprealisme ke seluruh dunia dengan menjadikan negara-negara barat sebagai kendaraannya dan sekarang imprealisme dan kolonialisme mereka berubah dengan nama globalisasi. Mereka tidak mengakui keberadaan Tuhan karena mereka ingin menjadi Tuhan yang mengatur seluruh manusia di muka bumi ini.
Wallahu’alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN

ARTIKEL  TP4D PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN BELUM SELESAI, HARUSKAH PUTUS KONTRAK, SEBUAH SOLUSI AKHIR TAHUN ANGGARAN Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin. Salah satu permasalahan bagi Kementerian/Lembaga/SKPD/Institusi (K/L/D/I) yang sedang melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan kontrak tahun tunggal adalah seluruh pekerjaan tersebut  harus sudah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran. Namun disinilah permasalahan yang sering terjadi yaitu banyak pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang ternyata tidak atau belum selesai sedang kontrak pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. Terhadap permasalahan tersebut banyak PPK yang bimbang atau ragu dalam mengambil keputusan. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh PPK  terhadap pekerjaan yang diperkirakan tidak akan selesai sampai dengan akhir tahun anggaran yaitu : 1.     PPK memutuskan kontrak secara sepihak dan penyedia barang/jasa dianggap lalai/cidera janji dalam melaksanakan kew...

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana

Tindak lanjut temuan kerugian negara dalam LHP BPK, antara administrasi atau pidana Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah satu-satunya lembaga negara yang diberikan wewenang oleh Undang-undang untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (pasal 23E ayat (1) UUD 1945). BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah pusat, pemerintah Daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, Badan layanan Umum, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. (Pasal 6 ayat (1) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pelaksanaan pemeriksaan BPK, dilakukan berdasarkan Undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (pasal 6 ayat (2) UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK). Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan ,pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan keuang...

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA

KAPAN KEBIJAKAN DAPAT DIPIDANA Oleh : Muhammad Ahsan Thamrin Jaksa pada Kejaksaan Tinggi Sulsel Pemerintah Jokowi-JK untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen sesuai dengan janjinya, berencana   membelanjakan 5000 triliun lebih selama lima tahun untuk infrastruktur. Dengan proyek-proyek infrastruktur, biaya logistik nasional dapat lebih rendah, lapangan kerja yang tersedia dapat mengurangi pengangguran, volume BBM bisa ditekan. Proyek infrastruktur ini tersebar di berbagai Kementerian dan di Pemerintah Daerah. masalah utama yang dihadapi ada dua yaitu pembebasan tanah dan masalah hukum. Pembebasan tanah akan diupayakan dengan mengundang partisipasi masyarakat. Namun masalah hukum, khususnya kekhawatiran Pimpinan Proyek (Pimpro) untuk mengambil keputusan, akan membuat seluruh proyek itu akan berjalan lambat. Keterlambatan proyek akan membuat konsekuensi besar ke eskalasi biaya, kualitas pekerjaan dan pelayanan publik. Presiden Jokowi dan JK i...